Thursday, December 4, 2014

Bebek Goreng H. Slamet Cab. Kartosuro - Jl. Bali Surabaya

Surabaya memang terkenal gudangnya tempat makan bebek enak, meskipun tak semuanya asli orang Surabaya yg jual, malah kadang berasal dari kota lain, salah satunya kedai Bebek Goreng H. Slamet. Berawal dari sebuah tempat makan di daerah Kartosuro, Solo. Tempat makan khusus bebek ini, kini sudah jamak ditemui di beberapa kota di Indonesia, Surabaya termasuk salah satu kota yg beruntung.
Di Surabaya sendiri, dari pantauan kami, sedikitnya ada 3 cabang dari Bebek Goreng H. Slamet, di sekitar daerah HR Muhammad, Kayoon. dan Jl. Bali. Karena saat itu kita memang lagi jalan-jalan keliling kota nyari tempat makan, dan kebetulan sekali kita lewat jl. Bali, akhirnya kita menyempatkan diri utk mampir ke tempat ini.

Kesan dari luar, tempat ini terlihat luas dan besar. Dengan lahan parkir yg bisa dibilang cukup besar, bisa menampung banyak pengunjung. Dan benar saja, ketika masuk kita melihat pembagian beberapa ruang utk tempat makan. Ada tempat makan dengan meja seperti tempat makan pada umumnya, ada pula tempat lesehan yg berada di posisi paling belakang restoran ini. Kita memilih yg lesehan. Setelah memilih tempat duduk, kita memilih menu, dan tentu saja pilihannya pada bebek goreng.

Bebek Goreng Dada (19.5K) + Nasi Putih (4K)
Tak berselang lama, bebek pesanan kita telah tiba. Cara penyajiannya sendiri antara bebek, nasi, sambal dan lalapan, semuanya dipisah. Tampilan bebeknya begitu menggoda, dengan melihat aja udah bikin lapar, hehe. Saatnya makan.

Porsi bebeknya sendiri bisa dibilang cukup besar, dan dagingnya empuk dengan bumbu yg meresap enak, Digoreng dengan cukup garing, tapi tak membuat dagingnya kering, malah tulang-tulang yg kecil jadi renyah. Enak pokoknya.
Makan bebek tak lengkap tanpa ditemani lalapan dan sambel yg pedas. Untuk lalapan, biasa saja ya. Dengan piring besar berisi kubis dan potongan timun, cocok menjadi teman makan bebek dan menyegarkan mulut. Sambelnya sendiri memang menjadi teman yg paling spesial, sambel korek. Sambel korek di sini melimpah minyak, dan terasa bumbunya, selain pedasnya yg nampol, rasa racikan sambelnya juga enak, 9 buat sambel ini, kenapa gak sekalian 10??. Karena tak ada gading tak retak, hehe, ngasihnya dikit banget, gak cocok dengan porsi bebek yg besar. Bebeknya masih separuh, sambelnya sudah habis duluan.  Sayangnya lagi, tidak disediakan kobokan di meja makan, jadinya risih ditangan, kala jemari sudah licin dengan minyak.

Suasana bagian dalam, tempat lesehan
Selain makanannya yg enak, depot bebek goreng H. Slamet yg terletak di Jl. Bali ini sangat luas tempatnya, ada beberapa bagian utk para tamu duduk dan menyantap sajian makanan. Dan kebetulan tempat lesehan paling belakang yg jadi tempat kita makan bebek, agak banyak nyamuknya. Untungnya aja sih gak terlalu menganggu. 

Suasan bagian dalam hingga luar
Kedai bebek goreng ini, buka dari jam 10.00 sampe habis, begitu yg tertera di plakat depan. dan waktu kami datang sebenarnya sudah lumayan malam sekitar jam 8-9 malam. 
Untuk info menu sendiri, bebek potongan dada yg kami pesan dipatok dengan harga 19.500, dengan nasi seharga 4000. Dengan potongan yg cukup besar dan rasa yg nikmat, cukup worth it lah utk dicoba. Dan hingga artikel ini muncul, bebek ini masuk ke daftar paling enak di list menu bebek.

No comments:

Post a Comment