Wednesday, July 23, 2014

Bintang Jaya Steak Rungkut

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5QDpc4kNqqUVZ3vWBlmdayCaytaVajsBLAKLBa6rvAKNyG236Kx5cHsCk1GO5O3OzecHB1vWDhqqN9-Jf6nDW0frKvAPhOgN-g1lUnHAhInWIvTHILtL9YuYZcu8b5jTVIEOiwTl2KjU/s640/IMG-20140719-WA0006.jpg

Bintang Jaya Steak, atau yang lebih dikenal dengan BJ Steak, memang sudah santer terdengar di telinga saya, terutama sejak saya mulai mengikuti forum review makanan Surabaya di "Komunitas Terbesar di Indonesia".
Selang bertahun-tahun lamanya dari pertama kali mendengar tempat makan ini, baru kemarin malam saya dan istri baru bisa mencicipi resep steak di tempat. Ya, penantian yg panjang memang, untuk sebuah steak, hahaha.


Pada kesempatan kali ini, kami berkesempatan untuk mencoba menyantap menu steak di cabang terbarunya yang terletak dibilangan Jl. Rungkut, dari arah Yakaya, sebelum depot Mie Tokyo. Di deretan jalan ini memang banyak dijumpai warung/resto yang sudah kenamaan, salah satunya Bebek Palupi, yang jadi favorit saya juga nih, :D.
Karena masih bertepatan dengan bulan puasa, maka kita pun berangkat setelah menu berbuka turun jauh ke bawah, di dasar perut terdalam, hehehe. Untuk lokasi, sebenarnya cukup jauh dengan rumah kami yang ada di Surabaya Barat, tapi untuk mencicipi hidangan di tempat yang memang belum pernah dicoba sebelumnya, soal jarak bisa kita tempuh, :).

Kami tiba di lokasi, tepat pukul 21.30, ya, memang cukup malam untuk jam makan-makan. BJ Steak ini menempati areal halaman depan dari sebuah rumah, yang sudah ditata sedemikian rupa dengan beberapa meja panjang. Saat kami disana, suasana bisa dibilang cukup lengang. Tempat makan yang terang membuat suasana menjadi lebih nyaman, apalagi untuk foto-foto, hehehe.

Suasana area makan di BJ Steak

Dari pengamatan kami, sepertinya kru di BJ Steak cabang ini hanya dua orang saja. Hmm, mungkin karena masih baru, jadi belum perlu dikerahkan bala pasukan yang lebih banyak. Jadi ketika ada tamu yang baru datang seperti kami, dan pada saat itu kedua kru sedang sibuk dibelakang, maka kami belum dapat langsung dilayani. Ya, sebagai konsumen yang baik, harus bisa kasih sedikit pengertian ya, :).

Menu disodorkan, kami pun mulai memilih. Untuk kunjungan kali ini, kami memesan Tenderloin Steak dan Tenderloin Steak Spicy. Untuk masalah harga, bisa dibilang cukup bersahabat lah. Untuk pilihan minuman, memang terasa cukup kurang variatif dari pada kompetitor-kompetitornya.

Tak berselang lama, pesanan mulai keluar satu persatu, dimulai dari minuman, selang 10 menit baru steak kami datang. Waktunya foto-foto, eh, makan-makan, :D.

Tenderloin Steak (Rp 30.000,-)

Kelengkapan steak di warung ini, terdiri dari potongan buncis, wortel, dan French Fries. Untuk wortel sendiri, menurut pendapat pribadi saya, potongannya terlalu tebal dan tingkat kematangannya masih belum terlalu matang. Tapi ini kembali ke selera, mengingat saya tidak terlalu suka dengan wortel, apa lagi yang tingkat kematangannya kurang. Mungkin, untuk hidangan steak disini, tingkat kematangan disesuaikan dengan menu steak yang memang menginginkan sensasi crunchy dari sayuran yang jadi pelangkap. Okeh, dari sayuran, kita pindah ke bagian utamanya, daging steaknya, yummy.

Siraman brown sauce-nya, boleh saya bilang cukup berlimpah. Tapi saya merasa sausnya terlalu thicky, dan kadang kala sangat susah untuk mengoleskan pada daging, karena saus terlalu lengket dengan hot platenya. Lagi-lagi, ini kembali ke selera saja, tapi secara rasa, saus BJ Steak boleh dipuji, :D. Untuk saus yang spicy, memang terasa sedikit lebih pedas dari yang original, serangan pedas dari black pepper yang ditambahkan, cukup terasa, tapi tak terlalu menggigit. Cukup lah untuk menambah sensasi pedas-pedas merica.

Tenderloin Steak Spicy (Rp 32.000,-)

Untuk dagingnya sendiri, tampilan khas steak harga hemat yang sering kita jumpai. Dan sudah bisa dipastikan, semua berakhir dengan tingkat kematangan welldone. Untuk rasa, pada steak yang saya santap, rasa black pepper terasa sedikit lebih menonjol, tapi tak mengurangi rasa dari bumbu rendaman daging secara keseluruhan, untuk steak dengan harga hemat, rasa bumbu dagingnya cukup enak. Hanya saja, dibagian-bagian tertentu, saya masih menemui daging (otot), yang masih terasa alot dan cukup melawan, untungnya hanya dua kali saya menjumpai bagian daging seperti ini, sehingga tidak mengganggu kenikmatan saya dalam melumat semua daging secara keseluruhan.

Warung-warung steak seperti BJ Steak ini di Surabaya sudah mulai banyak bermunculan. Dengan variasi harga dan rasa yang berbeda, BJ Steak bisa menjadi alternatif bagi pencinta grilled meat dengan harga hemat dan rasa yang nikmat.

Catatan :
Untuk porsi daging, boleh dibilang cukup besar.
Sausnya melimpah, :D.
Karena kondisi malam hari dan berada di ruang terbuka pinggir jalan, deraan nyamuk cukup terasa di kaki, teringat salah satu kedai Ramen di wilayah Prapen yang menyediakan obat oles anti nyamuk di mejanya, :D.
Untuk pendapat pribadi, wortel kurang matang.


Daftar Menu



 Semua ulasan adalah pendapat pribadi semata, jadi selalu ada alasan untuk mencoba, :D.

No comments:

Post a Comment